Senin, 29 Desember 2008

BIODIESEL

Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar motor diesel yang berupa ester alkil/alkil asam-asam lemak (biasanya ester metil) yang dibuat dari minyak nabati melalui proses trans atau esterifikasi. stilah biodiesel identik dengan bahan bakar murni. Campuran biodiesel (BXX) adalah biodiesel sebanyak XX`% yang telah dicampur dengan solar sejumlah 1-XX %


Latar Belakang Kebutuhan Biodiesel di Indonesia:

Bahan bakar mesin diesel yang berupa ester metil/etil asam-asam lemak. Dibuat dari minyak-lemak nabati dengan proses metanolisis/etanolisis. Produk-ikutan: gliserin. Atau dari asam lemak (bebas) dengan proses esterifi-kasi dgn metanol/etanol. Produk-ikutan : air Kompatibel dengan solar, berdaya lumas lebih baik. Berkadar belerang hampir nihil,umumnya < bxx =" camp.">


Keuntungan Pemakaian Biodiesel

  • Dihasilkan dari sumber daya energi terbarukan dan ketersediaan bahan bakunya terjamin
  • Cetane number tinggi (bilangan yang menunjukkan ukuran baik tidaknya kualitas solar berdasar sifat kecepatan bakar dalam ruang bakar mesin)
  • Viskositas tinggi sehingga mempunyai sifat pelumasan yang lebih baik daripada solar sehingga memperpanjang umur pakai mesin
  • Dapat diproduksi secara lokal
  • Mempunyai kandungan sulfur yang rendah
  • Menurunkan tingkat opasiti asap
  • Menurunkan emisi gas buang
  • Pencampuran biodiesel dengan petroleum diesel dapat meningkatkan biodegradibility petroleum diesel sampai 500 %

Bahan Baku Biodiesel

Minyak nabati sebagai sumber utama biodiesel dapat dipenuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan tergantung pada sumberdaya utama yang banyak terdapat di suatu tempat/negara. Indonesia mempunyai banyak sumber daya untuk bahan baku biodiesel.

Beberapa sumber minyak nabati yang potensial sebagai bahan baku Biodiesel.

Nama Lokal

Nama Latin

Sumber Minyak

Isi
% Berat Kering

P / NP

Jarak Pagar

Jatropha Curcas

Inti biji

40-60

NP

Jarak Kaliki

Riccinus Communis

Biji

45-50

NP

Kacang Suuk

Arachis Hypogea

Biji

35-55

P

Kapok / Randu

Ceiba Pantandra

Biji

24-40

NP

Karet

Hevea Brasiliensis

Biji

40-50

P

Kecipir

Psophocarpus Tetrag

Biji

15-20

P

Kelapa

Cocos Nucifera

Inti biji

60-70

P

Kelor

Moringa Oleifera

Biji

30-49

P

Kemiri

Aleurites Moluccana

Inti biji

57-69

NP

Kusambi

Sleichera Trijuga

Sabut

55-70

NP

Nimba

Azadiruchta Indica

Inti biji

40-50

NP

Saga Utan

Adenanthera Pavonina

Inti biji

14-28

P

Sawit

Elais Suincencis

Sabut dan biji

45-70 + 46-54

P

Nyamplung

Callophyllum Lanceatum

Inti biji

40-73

P

Randu Alas

Bombax Malabaricum

Biji

18-26

NP

Sirsak

Annona Muricata

Inti biji

20-30

NP

Srikaya

Annona Squosa

Biji

15-20

NP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar